PIUTANG

Tujuan Pembelajaran:
-          Siswa dapat memahami mengenai piutang dan konsep dasarnya

-          Siswa dapat menerapkan perhitungan pencatatan piutang


PIUTANG
2.1   Pengertian Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari     (sembilan puluh hari). Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang-barang atau jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi kegunaan akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan jumlah uang tunai.
Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli.  Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat likuid maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan.
Piutang  dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain”.
Menurut Soemarso piutang usaha adalah atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang:“Perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang”.
Selain itu pengertian piutang yang pada umumnya digolongkan dalam aktiva lancar yang berarti  bahwa tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan diminta pembayarannya dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu tahun) yang biasanya digolongkan dalam piutang jangka pendek.
Piutang usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:
1.      Piutang usaha/piutang terhadap langganan
Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang normal/kurang dari 1 tahun, disajikan dalam neraca sebagai aktiva lancar, tetapi apabila telah lebih dari jangka waktu 1 tahun maka akan dilaporkan sebagai aktiva tidak lancar. Jadi tagihan kepada langganan yang biasanya disebut piutang dagang adalah tuntutan keuangan terhadap pihak lain baik perorangan maupun organisasi-organisasi atau debitur-debitur lainnya.
2.       Piutang yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak prestasi yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan, akan tetapi belum/tidak saatnya untuk diterima, piutang ini timbul pada suatu akhir periode dimana sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode yang akan datang.

Adapun hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan diterima adalah:
a)      Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari aktiva yang dimiliki perusahaan, seperti wesel tagih dan bon.
b)      Piutang sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan, seperti gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
c)      Pendapatan piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil investasi dalam perusahaan.
Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:
a)      Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun atau siklus usaha normal
b)      Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam jangka waktu 1 tahun
c)      Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih)
d)     Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari piutang tidak tertagih


2.2 Jenis-jenis Piutang
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :
1)      Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai aktiva lancar.
2)      Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang
3)      Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
      Perbedaan masing-masing jenis piutang

Piutang dagang/usaha
Piutang wesel
Piutang lain-lain
Jangka waktu kurang dari 1 tahun
2/10, n/30
Jangka waktu bermacam-macam tetapi pada umumnya paling sedikit 60 hari
Jangka waktu lebih dari satu tahun atau termasuk dalam piutang jangka panjang.
Dimasukkan  dalam aktiva lancar
Bagian yang jatuh temponya dalam waktu 1 tahun diperlakukan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun piutang jangka panjang
Pada umumnya termasuk dalam piutang jangka panjang.
Berkaitan dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih
Mensyaratkan adanya jaminan sehingga jika saat jatuh tempo tidak dapat melunasi maka jaminan tersebut dapat dijual
Tidak berkaitan dengan operasi sehari-hari dan biasanya dilaporkan dineraca sebagai kelompok aktiva tidak lancar.


2.3 Pengertian wesel tagih
            Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain untuk sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan dating.
Ada 2 macam wesel tagih yaitu :
a)      Wesel tagih tidak berbunga, yaitu wesel tagih yang tidak mencantumkan bunga, dengan demikian nilai nominal = nilai nominal pada jatuh temponya
b)      Wesel tagih berbunga, yaitu yaitu wesel tagih yang mencantumkan bunga, dengan demikian pada hari jatuh temo wesel = harga nominal wesel + bunga mulai tangal penarikan s/d jatuh tempo

2.4 Penjualan wesel tagih
Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak pihak lain. Kadang-kadang penjualan demikian ini disebut juga dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini penerimaan wesel melakukan endosemen terhadap weselnya. Bank akan mnerima imbalan yang dsebut diskonto.Diskonto adalah bunga yan diperhitungkan di muka. Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan janka waktunya adalah antara saat wesel diserahkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

2.5 Pengendalian internal piutang
Piutang memerlukan pengendalian internal yang sama seperti aktiva perusahaan lainnya.  Seluruh fungsi akuntansi harus dibuat sehingga pekerjaan salah seorang karyawan dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap pekerjaan karyawan lainnya.  Perusahaan yang memiliki suatu jumlah besar wesel mungkin menemukan keguanaan dari suatu pendaftaran wesel tagih sangat membantu.  Dia menyediakan informasi rinci atas setiap wesel, dan membantu dalam menagih wesel secara tepat waktu.  
Pengendalian piutang yang tepat juga termasuk memperoleh persetujuan penjualan kredit, pengembalian penjualan dan penyisihan, serta diskon penjualan.
 Pengendalian yang layak terhadap piutang dapat dilakukan dengan cara
a)      Penyelenggaraan catatan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk memenuhi kepedulian kepala bagian keuangan
b)      Penerapan dan penyelenggaraan pengaamanan pengendalian internal yang diperlukan
c)      Penyiapan laporan yang diperlukan untuk pinpinan kredit mengenai kondisi piutang dan hal-hal yang berhubungan
d)     Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentkan pengisihan cadangan yang diperlukan
Sebelum pemberian piutang dilakukan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu
a)      Kebijakan kredit, kebijakan ini meliputi penetapan batas kredit, jaminan yang diperlukan, car pembayaran, penetapan diskon dan lain-lain. Penetapan kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi atas kredit.
b)      Penyelidikan kredit, sebelum kredit disetujui, penyelidikan kredit perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai debitur, formula yang biasa dipakai maslah ini meliputi, informasi dari pihak lain, masal bank dan lembaga-lembaga lainya yang merupakan relasi debitur. Dalam hal ini diperlukan pengendalian internal karena piutang sebagai salah satu bentuk investasi, haruslah control dengan baik. Pengendalian internal dimaksudkan untuk meminimalkan adanya kecurangan yang terjadi, adapun kecurangan tersebut adalah :
1.      Lapping
Lapping adalah penggelapan oleh pemegang kas dengan melakukan pinjaman tanpa persetujuan yang berwenag. Hal ini dilakukan dengan cara menunda pencatatn penerimaan kas. Kegiatan ini biasanya terdapat 3 unsur yaitu :
· Belum mencatat semua penerimaan kas
· Mengambil untuk kepentingan pribadi penerimaan yang belum di catat
· Gali lobang tutup lobang
2.      Window dressing
Window dressing adalah memberikan suatu gambaran neraca yang bagus tetapi bukan yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena hasil kerja pejabat dalam perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung dinilai berdasarkan baik atu tidaknya mutu dari kredit itu sendiri
3.      Penggelapan piutang
Dengan jalan menghapus piutang dari pembayaran koperasi kemudian menagih piutang-piutang tersebut untuk mencari keuntungan pribadi
            Untuk dapat pengendalian internal yang baik atas piutang harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.    Fungsi yang dilakukan oleh pegawai yang menangani transaksi penjualan harus dipisahkan dari fungsi pembukuan
2.    Fungsi penerimaan hasil pengihan piutang harus dipisahkan dari fungsi pembukuan piutang
3.    Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang, harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4.     Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
5.     Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).

2.6 Pengertian dan karakteristik investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek.
Ada beberapa peluang investasi jangka pendek yang bisa diambil. Mungkin beberapa diantaranya sudah tidak asing lagi.
 Berikut ini adalah beberapa investasi jangka pendek yang bisa dicoba:
1.      Tabungan
Tabungan merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek. Saat menabung di bank, uang yang dimasukkan bisa dicairkan kapan saja. Dengan kata lain, saat membutuhkan uang, uang dapat ditarik kapanpun dan dimanapun melalui ATM bagi yang menggunakannya. Itulah kelebihan dari tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah tingkat suku bunga yang sangat rendah sehingga tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan.
2.      Deposito 
Perbedaan deposito dan tabungan adalah pada jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di tabungan, bisa mengambil dana kapan saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada jangka waktu tertentu dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Misalnya, ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank selama 3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum jatuh tempo, ada pinalti yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan deposito akan lebih tinggi dari bunga tabungan.
3.      Reksadana
Ada jenis reksadana jangka pendek yang juga bisa dicoba. Reksadana yang terkait pada pasar uang merupakan reksadana jangka pendek. Pada reksadana ini, uang yang dimasukkan akan dialirkan ke bentuk obligasi jangka pendek, sertifikat bank Indonesia dan deposito. Persentase besarnya setiap jenis investasi itu tergantung dari diskusi yang dilakukan dengan konsultan keuangan yang menangani reksadana.
4.      Investasi Jangka Pendek Dalam Saham
Saham dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang. Ada saham-saham di pasar modal yang fluktuasi harganya cukup cepat. Saham adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta memodali suatu Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian dapat dikatakan ikut memiliki suatu Perseroan Terbatas. Pemegang saham akan memperoleh manfaat dari hasil penanaman modal berupa bagian laba dari perseroan terbatas yang disebut dengan laba deviden.
Besarnya deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor tergantung pada laba yang diperoleh PT.
a.       Pencatatan pembelian saham
Pembelian saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga kurs ditambah dengan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.
Dalam jual beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:
-          Harga Nominal yaitu nilai surat berharga yang tertera diatas surat berharga.
-          Harga kurs adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs adalah harga jual atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek.
Persen kurs ada 3 tingkat yakni :
-          Kurs @ pari artinya kurs 100% dimana harga beli surat berharga di bursa efek sama dengan nilai nominal surat berharga.
-           Kurs diatas pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
-          Kurs dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominal.
 Biaya-biaya pada jual/beli beli surat berharga berupa :
-          Biaya provisi adalah upah perantara adalah upah perantara yang melakukan transaksi jual atau beli surat berharga. Karena tidak emua orang yang berkepentingan dapat masuk ke bursa efek, sehingga harus menyuruh perantara seperti komisioner dan makelar, dan mereka harus diberi upah yang disebut provisi atau komisi.
-          Materai yang akan dibubuhkan pada akte surat berharga.
Kedua biaya tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga menjadi unsur harga pokok surat berharga.
Jurnal yang akan dibuat pada waktu membeli saham adalah :
Surat Berharga                  Rp  xxx
                Kas                                         Rp xxx
Contoh soal :
Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per lembar @ Rp 100.000 dengan kurs 80% provisi dan materai Rp 750.000.
Jawab :
Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp 50.000.000
Harga Kurs 80% x Rp 50.000.000…………………………………= Rp 40.000.000
Provisi dan Materai …………………………………………………….= Rp     750.000
            
    Dibayar per kas…………………………………………….= Rp 40.750.000
Jurnal :
Surat-surat Berharga                      Rp 40.750.000
                Kas                                                                         Rp 40.750.000

a.        Pencatatan Penjualan Saham
Pada waktu penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga jual. Yang dimaksud dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan semua biaya yang terjadi pada saat penjualan berupa provisi, materai dan lain-lain.Yang perlu diperhatikan dalam penjualan saham adalah rugi atau laba atas penjalan saham. Jika harga jualnya lebih tinggi dari harga perolehannya maka dalam penjualan tersebut akan diperoleh laba yang akan dicatat dalam akun laba penjualan surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari harga perolehan maka akun terjadi rugi dan akan dicatat dalam akun rugi penjualan saham sebelah debet.



Jurnal yang akaun dibuat pada waktu menjual saham adalah :
Kas                                         Rp xxx
                Surat Berharga                                  Rp xxx
                Laba Penjualan Saham                   Rp xxx
Jika dalam penjualan diderita kerugian, maka akan dijurnal :
Kas                                         Rp xxx
Rugi Penjualan Saham                                   Rp xxx
                Surat Berharga                                  Rp xxx

Contoh :
Dijual 300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar @ Rp 100.000 dengan kurs 100%. Biaya provisi danh materai Rp 600.000. saham-saham persebut pernah dibeli dengan harga perolehan Rp 105.000 per lembar.
Jawab :
Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000
Harga Kurs 100% x Rp 30.000.000 ………………………………………… =Rp 30.000.000
Provisi dan Materai ……………………………………………………………….(=Rp      600.000)
       Diterima per kas ………………………………………………………  =Rp 29.400.000
Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp 105.000(=Rp 31.500.000)
                Rugi Penjualan Saham ……………………………………………… =Rp   2.100.000
Jurnal :
Kas                                                         Rp 29.400.000
Rugi Penjualan Saham                   Rp   2.100.000
                Surat-surat berharga                                      Rp 31.500.000

5.       Investasi Jangka Pendek Dalam Oligasi
Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya memberikan pinjaman sejumlah uang pada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Orang yang menanamkan modalnya akan mendapat manfaat berupa bunga yang tetap. Besarnya bunga yang diterima tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh.
Pembelian obligasi dicatat disebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga perolehannya, dan mengkredit akun kas menurut harga jualnya. Sedangkan selisih yang terjadi antara harga beli dengan harga perolehannya dicatat sebelah debet akun beban bunga obligasi. Bunga obligasi adalah bunga yang yang diperhitungkan kepada pembeli dihitung sejak tanggal jatuh tempo yang terakhir bunga obligasi sampai dengan tanggal pembelian obligasi. Bunga tersebut disebut bunga berjalan dan merupakan unsur harga beli atau harga jual obligasi dan bukan unsur harga perolehan.
Dalam perhitungan jumlah obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut :
-          Unsur bulan dihitung rata-rata 30 hari.
-           Sati tahun ditetapkan 30 hari
-           Hari bunga dihitung mulai tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir ke tanggal jual/beli obligasi atau (M/ - S/D) atau boleh juga dihitung mulai dengan tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir sampai dengan tanggal jual/beli obligasi (M/D – S/)
-           Bunga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
-           Rumus Bunga Dalam Hari :
M x H x P
360 x 100
-          Rumus Bunga Bulanan :
M x H x P
  1 x 100
-          Rumus Bunga Tahunan:
M x T x P

Contoh :
Tanggal Pembelian obligasi 15 maret 2008. Tanggal kupon 1/5 - 1/11. Lamanya bunga berjalan dihitung dari tanggal kupon yang terdekat dengan tanggal jual/beli obligasi yakni tanggal 1 Nov ke tanggal 15 mei.
Jawab:
1/11 ke 14/5
11 – 5 = 6 (bulan 11 kurang bulan 5)
6 bulan @ 30 hari = 180 hari
Dikurangi                     14 hari
Sisa                               164 hari        
Contoh :
Tgl 2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp 10.000,- per lembar sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt)
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga obligasi)
Jurnal 2 Apr 05 :
                 SB-Obligasi PT. X       Rp 9.600.000
                                   Kas                                                                Rp 9.600.000
Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga)
                Kas                                  Rp 450.000
                                  Pendapatan Bunga  Rp 450.000
                (= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan kurs 102%
                Perhitungan :
                HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
                H.Po =                                                      = Rp   9.600.000
                Laba Penjualan                                    = Rp      600.000
Jurnal :
    Kas                                                 Rp 10.200.000
                                 SB-Obligasi PT.X                         Rp 9.600.000
                                 Laba Penjualan                          Rp    600.000

Tujuan investasi jangka pendek adalah : 
1.      Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.
2.      Memperoleh tambahan dana. 
Karakteristik investasi jangka pendek adalah : 
1.      Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.
2.      Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
3.      Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek). 
4.      Surat-surat berharga itu harus dapat dijual kembali dengan harga yang yang berlaku pada tanggal penjalannya. Surat-surat berharga yang memenuhi syarat adalah surat-surat berharga yang terdapat dalam bursa saham.
5.      Penjalannya kembali oleh pimpinan perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang.
6.      Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai perusahaan lain
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah :
a.       Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha. 
b.      Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
c.       Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. 
Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
1.      Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari. 
2.      Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
3.      Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates

About

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Popular Posts