KAS DAN REKONSILIASI BANK

Tujuan Pembelajaran:
-          Siswa dapat memahami mengenai kas dan rekonsiliasi bank

-          Siswa dapat menerapkan perhitungan kas dan rekonsiliasi bank


KAS DAN REKONSILIASI BANK




Pengertian Kas
Kas adalah uang kas yang ada di perusahaan dan uang yang disimpan di bank, yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Unsur-unsur yang dapat dianggap sebagai kas adalah :
– Rekening giro di bank.
– Cek-cek / bilyet giro tunai yang diterima.
– Wesel bank.
Treveller’s cheque.
– Uang kas perusahaan (rupiah dan coin).
Kas menjadi begitu penting karena perorangan, perusahaan, dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, yaitu mereka harus memiliki sejumlah uang yang cukup untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar perusahaan tersebut dapat terus beroperasi.
Unsur-unsur yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas adalah :
– Cek mundur (post dated cheque).
– Cek kosong dari pihak ketiga.
– Perangko.
– Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu.
– Rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat segera dipakai.
2.2 Pengendalian Kas
Karena kas merupakan aktiva yang paling cair, maka kas paling mudah diselewengkan jika tidak dijaga dengan baik. Sistem pengendalian kas harus disesuaikan dengan kekhususan usaha. Namum secara umum sistem pengendalian kas menolak adanya campur tangan terhadap catatan akuntansi oleh mereka yang mengangani kas. Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya ayat jurnal yang tidak wajar untuk menyembunyikan penyalahgunaan kas.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian terhadap kas :
– Adanya pembagian tugas antara penerima, penyimpanan dan pembukuan kas.
Setiap penerimaan harus segera disetor ke bank.
– Gunakan sistem voucher untuk pengeluaran, agar pengeluaran-pengeluaran untuk pribadi dapat dicegah, setidak-tidaknya dapat dikurangi.
– Sistem kas kecil diselenggarakan untuk pengeluaran dalam jumlah yang kecil (dengan penetapan jumlah maksimum), dan kas kecil tersebut sebaiknya diselenggarakan dalam bentuk dana tetap (imprest fund).
– Dibagian keuangan ditunjuk seorang petugas untuk mencatat semua penerimaan. Baik dalam bentuk uang tunai, cek maupun bilyet giro dalam suatu daftar tersendiri.
– Kecuali pembayaran melalui kas kecil, maka pengeluran sebaiknya dengan cek.
– Pejabat yang mengeluarkan cek harus mempunyai daftar, untuk mencatat semua cek yang telah dikeluarkan.
– Kas opname diadakan dengan jarak waktu yang tidak teratur dan mendadak.
2.3. Kas Kecil (Petty Cash)
Apabila volume pekerjaan kasir bertambah besar sehingga sulit untuk diselesaikan oleh satu orang, maka perusahaan dapat mengambil tindakan sebagai berikut : khusus untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil diurus oleh seorang kasir tersendiri yang disebut kas kecil (petty cash). Dengan demikian dasar pembentukan kas kecil adalah pembagian tugas dengan tidak melupakan unsur pengawasan.
Untuk mencatat pembentukan dana tersebut, kas kecil di debit dan kas di kredit. Uang kas tersebut diserahkan kepada kasir atau seseorang yang bertanggung jawab atas pembayaran-pembayaran yang dikeluarkan dari dana tersebut. Kasir harus meminta tanda terima dari setiap pembayaran yang dilakukan. Tanda terima ini dapat berupa satu buku formulir yang telah diberi nomor urut secara tercetak. Catatan atas pembayaran kas kecil ini dapat dibuat dalam suatu buku kas kecil (petty cash journal)
Terdapat dua metode pembukuan kas kecil, yaitu :
  1. Sistem dana tetap (Imprest fund system). Dalam metode ini kas kecil tidak mencatat pengeluaran-pengeluarannya, saldo kas kecil berubah hanya apabila ada penambahan/pengurangan besarnya dana kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil sebesar atau sama dengan jumlah yang dikeluarkan.
  2. Sistem dana tidak tetap/berubah (fluctuating fund system). Dalam metode ini setiap terjadi perubahan jumlah uang dalam kas kecil selalu disertai dengan pencatatan. Dan pengisian kembali dana kas kecil dapat berubah (tidak harus sama dengan jumlah dana yang dikeluarkan).

2.4 Selisih Kas / Kekurangan dan Kelebihan Kas (Cash Short and Over)
Mengingat seringnya uang tunai menjadi obyek penyelewengan maka sebaiknya pada saat-saat tertentu (dengan jarak waktu yang tidak teratur) diadakan perhitungan kas secara phisik. Tujuan utama perhitungan tersebut adalah untuk menguji kebenaran saldo kas menurut catatan pembukuan.
Apabila ternyata terdapat perbedaan antara saldo kas menurut catatan pembukuan (saldo perkiraan kas) dengan jumlah kas yang sebenarnya (jumlah uang tunai), maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
– Apabila ternyata selisih tersebut timbul karenanya adanya kesalahan pembukuan maka diadakan koreksi terhadap pembukuan tersebut.
– Apabila ternyata selisih tersebut timbul tidak karena kesalahan maka selisih tersebut dicatat pada perkiraan “selisih kas” sebagai berikut :
  1. Apabila jumlah kas (uang tunai) lebih besar dari saldo perkiraan kas, maka dibuat jurnal: 
Kas Rp. xxxxxxx ——-
Selisih Kas ——— Rp. Xxxxxxx
Apabila jumlah kas (uang tunai) lebih kecil dari saldo perkiraan kas, maka dibuat jurnal :
Selisih kas Rp. xxxxxxx ——–
Kas ——– Rp. xxxxxxx
Dalam laporan keuangan saldo perkiraan selisih kas, merupakan perkiraan nominal, yaitu : saldo kredit sebagai pendapatan di luar usaha sedangkan saldo debit sebagai biaya di luar usaha.


REKONSILIASI BANK






Pengertian Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah daftar transaksi dan jumlahnya yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan pada laporan bank berbeda dengan saldo kas pada pembukuan
perusahaan. Rekonsiliasi laporan bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang belum dicatat oleh perusahaan.
Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasikan adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada. Perbandingan ini dilakukan dengan cara debit rekening kas dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa dilihat laporan bank kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran. Biasanya laporan bank diterima bulanan dan akan direkonsiliasikan dengan catatan kas.
Terdapat dua catatan kas dalam perusahaan yaitu:
  1. Akun kas pada buku besar umum perusahaan.
  2. Laporan banl, yang menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas yang dilakukan melalui bank.
Pembukuan dan pelaporan bank biasanya menunjukkan saldo kas yang berlainan. Perbedaan karena adanya perbedaan waktu pencatatan transaksi.
  • 2 Alasan diperlukan Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Penyusunan rekonsiliasi bank sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan karena  beberapa alasan yaitu:
  1. Untuk mengetahui jumlah selisih saldo kas dari laporan bank yang saldo kasnya berbeda pada pembukuan perusahaan.
  2. Untuk mengetahui sebab-sebab apa saja sehingga dapat terjadinya selisih saldo kas pada catatan bank dan perusahaan.
  3. Cara agar kita dapat mengetahui saldo kas yang sama (benar) akibat dari perbedaan saldo kas yang terjadi karena perbedaan catatan antara catatan bank dan perusahaan.
Hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara saldo menurut catatan kas dengan saldo menurut laporan bank dapat digolongkan sebagai berikut :
  • 1) Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank.
Contoh:
  1. Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan/deposit in transit).
  2. Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran dalam perjalanan/deposit in transit).
  3. Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank (cash on hand).
  4. Non Sufficient Check (NSC) yaitu cek yang tidak cukup dananya untuk diuangkan.
  • 2) Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh:
  1. Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
  2. Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
  • 3) Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank mencatatnya sebagai pengeluaran.
Contoh:
  1. Cek-cek yang beredar (outstanding cheque) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
  2. Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode (cheque on hand).
  • 4) Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh:
  1. Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
  2. Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
  3. Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.
Selain keempat hal di atas, perbedaan antara saldo kas dengan saldo kas menurut laporan bank dapat terjadi akibat kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam catatan perusahaan maupun catatan bank. Untuk dapat membuat rekonsiliasi laporan bank maka kesalahan-kesalahan yang ada harus dikoreksi.
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda :
  1. Rekonsiliasi Saldo Akhir, yang dapat dibuat dalam 2 bentuk :
  2. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar.
  3. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas
  4. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, yang bisa dibuat dalam 2 bentuk :
  5. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
  6. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (8 kolom).
  • 3 Prosedur Rekonsiliasi Bank
Terdapat tahap-tahap dalam membuat rekonsiliasi bank. Berikut ini adalah pos-pos yang tersaji dalam rekonsiliasi bank. Pos-pos itulah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan antara saldo bank dan saldo pembukuan.
Tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi Bank:
  1. Mulailah dengan saldo yg tercantum dalam laporan bank dan dalam rekening Kas perusahaan (saldo per buku)
  2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yg tercantum pada pembukuan perusahaan tetapi tak tercantum dalam laporan bank.
  1. Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank
  2. Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo per bank
  1. Tambahkan atau kurangkan pd saldo per buku, hal-hal yg tercantum dalam laporan bank tetapi tak tercantum dlm pembukuan perusahaan
  1. Tambahkan pada saldo per buku:
  • (a) penerimaan kas langsung melalui bank
  • (b) pendapatan bunga atas saldo giro di bank
  1. Kurangkan pada saldo per buku:
  • (a) biaya administrasi bank
  • (b) biaya pencetakan cek
  • (c) pengurangan yg telah dilakukan oleh bank lainnya (misal pengurangan krn adanya pengambilan cek kosong atau cek yg telah lewat waktu)
  1. Hitunglah saldo per bank dan saldo per buku yg telah disesuaikan, saldo keduanya harus sama.
  2. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang tercantum pd butir 3, yaitu hal yang tercantum pada sisi per buku dalam rekonsiliasi bank.
  3. Perbaiki semua kesalahan pembukuan perusahaan, & sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank melakukan kesalahan.
  • 3.1 Sisi Bank dari Rekonsiliasi
  1. Pos-pos yang ada dalam sisi Bank adalah:
  2. Setoran dalam perjalanan (deposits in transit atau Outstanding deposits).Anda telah mencatat setoran tersebut, tetapi bank belum mencatatnya. Tambahkan setoran dalam perjalan itu.
  3. Cek yang beredar (Outstanding cheks). Anda telah mencatat cek-cek tersebut, tetapi bank belum membayaranya. Kurangi cek yang beredar.
  4. Kesalah Bank (Bank Errors). Mengoreksi semua kesalahan bank pada sisi bank dari rekonsiliasi.


Contoh:
Catatan Kas In Motion T-Shirt
Buku Besar Umum:
AKUN KAS
Tanggal
Pos
Debet
Kredit
Saldo
2007
01-Jan
Saldo
6.550
02-Jan
Penerimaan Kas
1.150
7.700
07-Jan
Penerimaan Kas
190
7.890
31-Jan
Pembayaran Kas
6.150
1.740
31-Jan
Penerimaan Kas
1.600
3.340
Pembayar Kas:
No.Cek
Jumlah
No.Cek
Jumlah
332
$ 3.000
337
$280
333
510
338
320
334
100
339
250
335
100
340
490
336
1.100
Total
$6.150
  • 3.2 Sisi Pembukuan dari Rekonsiliasi
  1. Pos-pos yang disajikan dalam sisi pembukuan adalah:
  2. Penagihan melalui bank (bank collections). Penagihan melalui bank adalah penerimaan kas yang telah dicatat bank dalam rekening anda. Namun anda belum mencatat penerimaan kas tersebut.
  3. Transfer dana elektroniks (elektronic funds transfer). Bank mungkin menerima atau membayar kas atas nama anda. EFT mungkin berupa penerimaan kas atau pembayaran kas. Tambahkan penerimaan melalui EFT dan kurangi prmbayaran melalui EFT
  4. Beban Jasa (service charge). Pembayaran kas ini merupakan fee bank karena telah memproses transaksi anda. Kurangi beban jasa.
  5. Pendapatan bunga atas rekening (interest revenue on your checking account).anda memperoleh bunga jika anda menyimpan sejumlah kas di rekening anda. Laporan bank memberi tahu anda tentang penerimaan kas ini. Tamabhkan pendapatn bunga.
  6. Cek kosong (nonsufficient fund (NSF) cheks) Adalah penerimaan kas anda sebelumnya tidak memiliki nilai. Cek kosong diperlukan sebagai pembayaran kas dalam rekonsiliasi bank anda. Kurangi cek kosong.
  7. Biaya pencetakan cek (cost of printed cheks).kas ini ditangani seperti beban jasa. Kurangi biaya ini.
  8. Kesalahan pembukaan (Book errors). Mengorekis semua kesalahan pembukaan pada sisi pembukaan dari rekonsiliasi.
  • 3.3 Contoh Rekonsilisasi Bank
  1. a) Pos-pos yang Diskorensilisasi
Sisi Bank
  1. Setoran dalam perjalanan, $1.600
  2. Kesalahan Bank: Bank mengurangi $100 atas sebuah cek yang ditulis oleh perusahaan lain. Tambahkan $100 ke saldo Bank.
  3. Cek yang beredar total sebesar $1.340
No.Cek
Jumlah
337
$280
338
320
339
250
340
490
Sisi Pembukuan
  1. Penerimaan melaluai EFT atas pendapatan sewa anda, $900.
  2. Penagihan melalui bank atas wesel tagih anda, $2.100
  3. Pendapataan bunga yang diperoleh atas saldo bank anda, $30
  4. Keselahan  pembukuan: Anda mencatat cek no. 333 sebesar $510. Jumlah sebenarnya anda bayarkan kepada Brown Company atas kredit adalah $150. Tambahkan $360 ke saldo pembukuan anda.
  5. Beban jasa Bank $ 20
  6. Cek kosong dari L.Ross, $50. Kurangi $50 dari saldo pembukuan anda
  7. Pembayaran melalui EFT untuk beban asuransi,$400.



















IN MOTTION T-SHIRTS
Rekonsiliasi Bank
31 Januari 2007
Bank
Pembukaan
Saldo, 31 Januari
$5.900
Saldo, 31 Januari
$3.340
Ditambah:
Ditambah:
1. Setoran dalam perjalanan
1.600
4.Penerimaan melalui EFT atas pendapatn sewa
900
2. Koreksi Kesalahan Bank
100
5. Penagihan melalui bank atas wesel tagih
2.100
7.600
6. Pendapatan bunga yang dipetoleh atas saldo bank
30
7. Koreksi kesalahan pembukuan lebih saji cek no.333
360
6.730
Dikurangi:
3. Cek yang beredar
No.337
$280
Dikurangi:
No.338
320
8. Beban Jasa
$20
No.339
250
9. Cek Kosong
50
No.340
490
(1.340)
10. Pembayaran melalui EFT untuk beban asuransi
400
(470)
Saldo bank yang disesuaikan
$6.260
Saldo bank yang disesuaikan
$6.260


Ikhtisar Berbagi Pos yang Direkonsiliasi
Saldo Bank
  1. Ditambah setoran dalam perjalanan
  2. Dikurangi cek-cek yang beredar
  3. Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan bank
Saldo Pembukuan
  1. Ditambah penagihan melalui bank, pendapatan bunga, dan penerimaan melalui EFT.
  2. Dikurangi beban jasa, cek kosong, dan pembayaran melalui EFT.
  3. Ditambah atau dikurangi koleksi kesalahan pembukuan.
  • 3.4 Menjurnal Transaksi dari Rekonsiliasi
Rekonsiliasi bank merupakan sarana bagi akuntan yang terpisah dari jurnal dan buku besar. Rekonsiliasi bank tidak memperhitungkan transaksi dalam jurnal. Untuk mencatat transaksi ke dalam akun dan membuat ayat jurnal dan memposting ke buku besar. Semua pos pada sisi pembukuan dari rekonsiliasi bank memerlukan ayat jurnal.
4
31-Jan
Kas
900
Pendapatan sewa
900
menerima sewa bulanan
5
31-Jan
Kas
2.100
Wesel Tagih
2.100
Wesel tagih yang ditagih oleh bank
6
31-Jan
Kas
30
Pendapatan Bunga
30
Bunga yang diperoleh atas saldo bank
7
31-Jan
Kas
360
Utang Usaha Brown Co
360
Koreksi cek no.333
8
31-Jan
Beban Rupa-rupa
20
 Kas
20
Beban jasa bank
9
31-Jan
Piutang Usaha L Ross
50
Kas
50
Cek Kosong yang dikembalikan oleh bank
10
31-Jan
Beban Asuransi
400
Kas
400
Pembayaran asuransi bulanan
Contoh kasus lain dalam penyusunan metode penyusunan rekonsiliasi bank:
Pt. Doremi menyimpan dananya di Bank Dana Asia (BDA) cabang Jak-sel. Pada awal bulan Februari 2006, saat menerima rekening koran dari Bank Dana Asia, akuntan PT.Doremi melihat perbedaan antara saldo kas di bank menurut catatanya dengan saldo kas menurut rekening koran. Menurut catatannya, saldo kas pada akhir Januari 2006 adalah sebesar Rp 45.500.00, sedangkan menurut rekening koran Bank Dana Asia adalah sebesar Rp 54.400.000.
Setelah selusuri, akuntan perusahaan tersebut menemukan beberapa informasi tambahan yang terkait dengan perbedaan saldo tersebut, yaitu:
  1. Setoran kas ke bank tanggal 31 Jnauari 2006 sebesar Rp 15.200.000, belum dicatat oleh bank.
  2. Tagihan Pt.Doremi kepada Pt.KLM di Surabay sebesar Rp 9.600.000, yang dilakukan Bank Dana Asia telah berhasil dan Pt.Doremi belum mengetahui.
  3. Pendapatan bunga Bank sebesar Rp 1.200.000 belum dicatat Pt.Doremi
  4. Beban Administrasi Bnak sebesar Rp 300.000. belum dicatat Pt.Doremi
  5. Cek yang diterima Pt.Doremi pada tanggal 25 Januari yang lalu dari Pt.DingDong sebesar Rp 4.000.000. ternyata tidak ada dananya.
  6. Cek yang telah dikeluarkan Pt.Doremi pada akhir bulan Januari yang lalun sebesar Rp 13.600.000 ternyata oleh pemegangnya beluum dicairkan.
  7. Cek sebesar Rp 7.500.000 yang diterima Pt.Doremi dari Pt. Mifasol sebagai pembayaran piutang pada bulan Januari yang lalu, di catat oleh akuntan Pt.Doremi sebesar Rp 2.500.000
  8. Cek sebesar Rp 3.500.000 yang dikeluarkan oleh Pt. Doremi pada pertengahan bulan Januari yang lalu untuk membayar beban perbaikan kendaraan, oleh akuntan perusahaan dicatat sebesar Rp 2.500.000.
Berdasarkan data diatas, jika dibuat rekonsiliasi bank menghasilkan perhitungan seperti berikut ini:
Rekonsiliasi Bank
Saldo kas menurut perusahaan
45.500.000
Ditambah:
a. Penagihan piutang oleh Bank
9.600.000
b. Pendapatan bunga Bank
1.200.000
c. Kesalahn Pencatatan
5.000.000
15.800.000
Dikurangi:
a. Beban administrasi Bank
300.000
b. Cek kosong
4.000.000
c. Kesalahn Pencatatan
1.000.000
(5.300.000)
Saldo yang benar
56.000.000
Saldo kas menurut Bank
54.400.000
Di tambah:
a. Setoran dalam perjalanan
15.200.000
15.200.000
Dikurangi:
a. Cek Beredar
13.600.000
(13.600.000)
Saldo yang Benar
56.000.000
Itu berarti, saldo yang benar, baik menurut perusahaan maupun menurut bank adalah sebesar Rp. 56.000.000, dan setelah diketahui saldo yang benar, maka harus dibuat jurnal penyesuaian berdasarkan perhitungan di atas. Untuk membuta jurnal penyesuaian, cukup di perhatikan sisi perusahaan saja.
Dari kasus di atas, maka jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah sebagai berikut:
  1. Mencatat penagihan piutang perusahaan yang dilakukan oleh bank:
Kas
9.600.000
Piutang
9.600.000
  1. Untuk mencatat penerimaan pendapatan dari simpanan giro di bank:
Kas
1.200.000
Piutang
1.200.000
  1. Koreksi atas kesalahan pencatatn penerimaan cek:
Kas
5.000.000
Piutang
5.000.000
  1. Mencari pembenanan beban administrasi bank:
Beban Administrasi
300.000
Kas
300.000
  1. Mencatat gagalnya pencairan cek akibat tidak ada dana:
Piutang
4.000.000
Kas
4.000.000
  1. Koreksi atas kesalahan pembayaran beban tertentu dengan cek:
Beban Perbaikan Kendaran
1000.000
Kas


0 komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates

About

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Popular Posts